Assalamu'alaikum,
Bagaimana kabar teman-teman semua? Semoga dalam keadaan sehat ya. Btw, udah setahun lebih saya gak nulis di blog ini. Beberapa bulan ke belakang rasanya banyak sekali hal yang membuat saya kurang produktif, entah karena kesibukan lain atau rasa malas yang sulit diatasi huhu. Tapi, apapun yang sudah terlewati lebih baik dijadikan tolak ukur dan motivasi sebagai pengalaman untuk masa depan.
Di tulisan terakhir tahun 2022 kemarin, saya bercerita tentang pengalaman pendaftaran PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka), yang belum baca ceritanya bisa baca disini.
Di tulisan kali ini, saya mau cerita pengalaman saya selama mengikuti PMM. Alhamdulillah saya lolos seleksi PMM dan diterima di Perguruan Tinggi urutan pertama yang saya pilih yaitu di Universitas Teknokrat Indonesia. Jika di ingat-ingat, ketika membuka website PMM dan melihat tulisan bahwa saya dinyatakan "LOLOS" rasanya senang sekali. Setelah dinyatakan lolos, saya dan teman-teman saya mulai menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama mengikuti program ini.
Dari prodi saya yang lolos ada 5 orang, saya dan 2 teman saya ke Lampung sementara 1 teman saya ke Bali dan 1 lagi teman saya ke Makassar. Selain 3 dari prodi saya, ternyata ada 1 orang lagi dari fakultas teknik yang lolos dan memilih PT yang sama dengan saya. Jadi, ada 4 orang mahasiswa Universitas Majalengka yang mengikuti PMM ke Universitas Teknokrat Indonesia.
Kami dijadwalkan berangkat ke Lampung pada 22 September 2022 dengan menggunakan pesawat yang dibooking oleh panitia PMM. Saya berangkat dari rumah pagi-pagi sekali bersama doi lalu sekalian menjemput teman saya. Kemudian sekitar jam 08.00 pagi, kami semua kumpul di kampus dan bersiap-siap pergi ke bandara Soekarno Hatta bersama pihak kampus. Perjalanan memakan waktu sekitar kurang lebih 3 jam, kami pun merasa terburu-buru dikarenakan jadwal penerbangan kami sekitar jam 01.00 siang dan kami baru sampai di bandara sekitar jam 12.00 siang.
Ini pertama kalinya saya naik pesawat seumur hidup saya, rasanya? Takut plus takjub banget, pemandangan dari atas sangat indah, awannya terlihat sangat dekat, asliii cantik banget pemandangannya. Kurang lebih perjalanan selama 1 jam menggunakan pesawat dan tidak lama kami sampai di bandara Raden intan II. Kami dijemput menggunakan bus oleh pihak kampus, ada sekitar 3 atau 4 bus kalo gak salah. Lalu sekitar jam 3 sore kami sampai di PT penerima. Kami disuruh kumpul di ruangan dan makan bersama. Setelah itu, kami mulai memasuki kosan dan istirahat. Hari pertama yang sangat melelahkan!
Selama beberapa hari kami istirahat, beres-beres, dan menyesuaikan diri dengan teman-teman yang lain, lingkungan dan keadaan sekitar. Setelah itu kami mulai perkuliahan seperti biasa. Setiap 1 Minggu sekali setiap kelompok PMM akan melakukan kegiatan kebhinekaan, mulai dari mengunjungi tempat-tempat sejarah, bakti sosial, tempat wisata, dsb. Selama 1 bulan sekali kami sebagai peserta PMM diwajibkan membuat laporan yang berisi kegiatan yang sudah dan akan kami lakukan yang kemudian laporan tersebut harus diupload di laman pertukaran mahasiswa merdeka.
Saya sendiri merasa betah gak betah selama PMM. Betahnya karena senang bisa mencoba hal baru, lingkungan dan suasana, budaya, fasilitas, akses yang mudah, harga makanan masih sangat terjangkau, dll. Yang bikin kurang betahnya antara lain dari segi biaya dari program PMM yang kadang suka telat tiap bulannya, belum nemu temen yang sefrekuensi, kebagian kelompok PMM yang kurang dari segi tertentu. Tapi, tetap di syukuri dan dijalani dengan ikhlas dan semangat.
Kalau ditanya, gimana rasanya ikut PMM? Pastinya seneng bangeeett. Kalau misalnya PMM bisa ikut lebih dari satu kali, saya akan ikutan terus hehehe. Sayangnya, program ini hanya bisa diikuti satu kali saja. Banyak sih pengalaman selama PMM yang kalo diceritain bakal amat sangat panjang. Oh iya, ada satu lagi yang bikin aku seneng selama PMM yaitu ada doi yang tiba-tiba datang kasih surprise. Kaget dan speechless banget tiba-tiba depan kosan, jauh-jauh dari Majalengka ke Lampung nemuin saya (obat rindu yaitu bertemu, cieeeelah). Lalu dia cari kosan yang jaraknya agak jauh dari kosan saya. Selama disana kita sering makan bareng, jalan bareng, dan saling berbagi cerita. Seminggu kemudian dia pulang ke rumah karena ada kegiatan lain yang harus dilakukan.
Tak terasa saya dan teman-teman saya melewati tahun baru di pulau orang. Sekitar sebulan lagi, tepatnya bulan februari tanggal 06 kami pulang ke Majalengka dan program PMM dinyatakan berakhir. Sekian cerita saya kali ini, jika ada yang mau ditanyakan bisa tinggalkan jejak di kolom komentar ya!
Thank you and see you
Wassalamu'alaikum.